About Me
Kategori
- Catatan Kecil (15)
- Gambar-gambar (3)
- My Home Town (3)
- Poetry (5)
- Serba-Serbi (4)
- Wisdom (4)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
Rabu, 22 Agustus 2007
Hidup!
Hidup bukan khayalan indah
Karena keindahan dapat mendatangkan kehancuran
Namun dalam kehancuran bertunas kehidupan
Keagungan dapat menimbulkan perpecahan
Namun penghianatan melahirkan kesetiaan
Hidup bukan sekedar hitam maupun putih
Bukan sekedar menulisi kertas dengan tinta
Selalu ada percikan keindahan lain
Dibalik keagungan warna-warna sorgawi
jika kita mau melukis bukan sekedar menulis
Hidup adalah anugerah
Hidup adalah penantian
Hidup adalah perjalanan
Hidup adalah pencarian
Hidup adalah cinta.
Karena keindahan dapat mendatangkan kehancuran
Namun dalam kehancuran bertunas kehidupan
Keagungan dapat menimbulkan perpecahan
Namun penghianatan melahirkan kesetiaan
Hidup bukan sekedar hitam maupun putih
Bukan sekedar menulisi kertas dengan tinta
Selalu ada percikan keindahan lain
Dibalik keagungan warna-warna sorgawi
jika kita mau melukis bukan sekedar menulis
Hidup adalah anugerah
Hidup adalah penantian
Hidup adalah perjalanan
Hidup adalah pencarian
Hidup adalah cinta.
Label:
Poetry
|
0
comments
Dalam Gelap Malam, kita dpt melihat Bintang
Pelajaran Penting ke-1:
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua
kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada
soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita
yang menjadi petugas pembersih sekolah ?
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu
nama depannya...? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan
jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya
pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak..
"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu
akan ke temu banyak orang. Semuanya penting!.
Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong
senyuman, atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu
pembersih sekolah adalah "Dorothy".
Pelajaran Penting ke-2 -- Penumpang yang Kehujanan:
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang
sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba
bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya
kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk
menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis
tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu
negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu
mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu
tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan
terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk
seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah
televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya.Terselip
surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :"Terima kasih nak,
karena membantuku di jalan tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi
bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya.
Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang
sedang sekarat... hingga wafatnya". Tuhan memberkati anda,karena membantu
saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda Ny.Nat King Cole.
*Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
Pelajaran penting ke-3, Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang
anda layani. Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah,
seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan
duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih
dihadapannya.
Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?"
katanya. "50 sen..." balas si pelayan.
Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari
koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja
berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja
lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata
si pelayan sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, melet akkan kertas
kwitansi d i atas meja dan terus melengos berjalan..
Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil
tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya
yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena
tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"
.......
Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan
Pada jaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk
berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak m embersihkan jalan dari
rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan
menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong
banyak sekali sayur mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan
batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya,
ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan
surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu
pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap
rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup
kita.
Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah
rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan
sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki
antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba
menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya
apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat
si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan
berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa
menyelamatkan kakakku".
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,di
samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil
mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan
bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung
mati dokter... ?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa,
bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa
kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
Bagilah pengalaman anda yang dapat memberikan hal2 positif bagi siapa saja.
Memberi lebih baik daripada menerima.
Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
Menari dan menyanyilah seolah tidak ada yang menonton..
DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG.
Frm:kaskus.us, good_people post.
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua
kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada
soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita
yang menjadi petugas pembersih sekolah ?
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu
nama depannya...? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan
jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya
pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak..
"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu
akan ke temu banyak orang. Semuanya penting!.
Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong
senyuman, atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu
pembersih sekolah adalah "Dorothy".
Pelajaran Penting ke-2 -- Penumpang yang Kehujanan:
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang
sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba
bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya
kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk
menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis
tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu
negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu
mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu
tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan
terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk
seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah
televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya.Terselip
surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :"Terima kasih nak,
karena membantuku di jalan tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi
bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya.
Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang
sedang sekarat... hingga wafatnya". Tuhan memberkati anda,karena membantu
saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda Ny.Nat King Cole.
*Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
Pelajaran penting ke-3, Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang
anda layani. Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah,
seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan
duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih
dihadapannya.
Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?"
katanya. "50 sen..." balas si pelayan.
Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari
koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja
berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja
lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata
si pelayan sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, melet akkan kertas
kwitansi d i atas meja dan terus melengos berjalan..
Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil
tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya
yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena
tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"
.......
Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan
Pada jaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk
berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak m embersihkan jalan dari
rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan
menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong
banyak sekali sayur mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan
batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya,
ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan
surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu
pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap
rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup
kita.
Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah
rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan
sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki
antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba
menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya
apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat
si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan
berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa
menyelamatkan kakakku".
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,di
samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil
mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan
bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung
mati dokter... ?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa,
bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa
kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
Bagilah pengalaman anda yang dapat memberikan hal2 positif bagi siapa saja.
Memberi lebih baik daripada menerima.
Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
Menari dan menyanyilah seolah tidak ada yang menonton..
DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG.
Frm:kaskus.us, good_people post.
Label:
Wisdom
|
1 comments
KAbuR!!
Aku pernah berkata ingin menjadi dirimu
Aku pernah bermimpi menjadi dirimu
Semua karena aku tidak mengenalmu
Karena aku tidak pernah benar-benar mengenalmu
Aku pernah begitu dekat denganmu
Namun tidak pernah bisa jelas memandangmu…
Aku pernah menyentuh kulitmu
Namun tidak pernah bisa memegangmu….
Aku pernah melihatmu menangis
Tanpa pernah tahu kenapa,
Aku pernah melihatmu tertawa
Yang selalu membuatku damai
Aku pernah berkata ingin menjadi dirimu
Aku pernah bermimpi menjadi dirimu
Hingga akhirnya kamu membangunkanku
Dan menyadarkan betapa indahnya diriku
Aku pernah bermimpi menjadi dirimu
Semua karena aku tidak mengenalmu
Karena aku tidak pernah benar-benar mengenalmu
Aku pernah begitu dekat denganmu
Namun tidak pernah bisa jelas memandangmu…
Aku pernah menyentuh kulitmu
Namun tidak pernah bisa memegangmu….
Aku pernah melihatmu menangis
Tanpa pernah tahu kenapa,
Aku pernah melihatmu tertawa
Yang selalu membuatku damai
Aku pernah berkata ingin menjadi dirimu
Aku pernah bermimpi menjadi dirimu
Hingga akhirnya kamu membangunkanku
Dan menyadarkan betapa indahnya diriku
Label:
Poetry
|
0
comments
Langganan:
Postingan (Atom)