Kategori

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Favorit:

Powered By Blogger
Kamis, 03 Mei 2012

Antara Bola Golf, Batu Koral, Pasir dan Kopi

 

Seorang professor berdiri di depan
kelas filsafat dan mempunyai
beberapa barang di depan mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa
mengucapkan sepatah kata, dia
mengambil sebuah toples mayones
kosong yang besar dan mulai mengisi
dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada paramuridnya, apakah toples itu sudah
penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke
dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk,
mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah
penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke
dalam toples...

Selasa, 24 April 2012

Gideon Sundback Sang Penemu Ritsleting di Logo Google



Gideon Sundback merupakan insinyur listrik berkebangsaan campuran Amerika Swedia. Gideon Sundback sering dikaitkan dengan prestasinya dalam pengembangan ritsleting (retsleting / zipper).
Hari ini, Selasa 24 April 2012 merupakan ulang tahun Gideon Sundback yang ke 132. Tanpa jasa beliau, mungkin busana yang kita kenakan tidak akan mempunyai ritsleting canggih seperti sekarang ini. Karena itu Google memperingatinya dengan memasang ritsleting pada logo Google.

Bernama lengkap Otto Fredrik Gideon Sundback, beliau lahir di Swedia. Dia adalah anak dari Jonas Otto Magnusson Sundback, seorang petani kaya, sang ibu bernama Kristina Karolina Klasdotter. Setelah menghabiskan masa studinya di Swedia, Sundback pindah ke Jerman, dimana ia belajar di sekolah politeknik di Bingen am Rhein. Pada tahun 1903, Sundback mengambil ujian insinyur nya. Pada tahun 1905, ia pindah ke Amerika Serikat.

Di Amerika, Gideon Sundback mulai bekerja di Westinghouse Electric dan Manufacturing Company di Pittsburgh, Pennsylvania. Setahun kemudian, ia dipekerjakan oleh Universal Fastener Company di Hoboken, New Jersey. Pada tahun 1909, Sundback menikahi Elvira Aronson, putri dari manajer pabrik kelahiran Swedia, selanjutnya Sundback dipromosikan ke posisi kepala desainer di Universal Fastener.
Meskipun bukan pencetus pertama dari ritsleting, Gideon Sundback telah membuat beberapa kemajuan dalam pengembangan ritsleting antara 1906 dan 1914. Dia bertanggung jawab untuk meningkatkan “Judson C-curity Fastener“. Saat itu produk perusahaan masih berdasarkan kait dan kancing. Sundback mengembangkan versi perbaikan dari C-curity, yang disebut “Plako”.
Ia meningkatkan jumlah elemen pengancing dari empat per inci sampai sepuluh atau sebelas. Penemuan-nya memiliki dua baris gigi berhadapan yang ditarik ke dalam satu bagian dengan slider, dan meningkatkan pembuka untuk gigi yang dipandu oleh slider.

Di tahun 1914 Sundback mengembangkan sebuah versi baru dengan kode nama “No Hookless 2“, yang merupakan logam ritsleting modern seperti yang kita kenal sekarang ini. Atas penemuannya ini, beliau dihadiahi paten Amerika Serikat no. 1219881 untuk “Fastener Separable” dikeluarkan pada tahun 1917.
Ritsleting sendiri dipopulerkan pada tahun 1923 oleh BF Goodrich, setelah dipasang pada produk sepatu boot mereka. Dua puluh tahun kemudian, industri fashion mulai menerapkan penggunaan ritsleting, tepatnya di masa Perang Dunia II dimana para tentara mulai menggunakan celana panjang dan baju dengan ritsleting modern.

Sumber

Jumat, 20 April 2012

Sekolah Lapangan

Sekolah itu tidak bernama,
tiada gedung yang terlihat,
namun kemegahannya tiada tara.
beratapkan langit luas, beralaskan bumi,
merupakan bangunan yang tiada tersaingi arsitektur manapun.
disini kurasa betapa besar kasihNya
lewat orang-orang berpeluh penuh sukacita,
lewat anak-anak lusuh yang penuh kegigihan.

Lihat mereka orang-orang hebat itu,
mereka cuma sekumpulan orang biasa,
namun mereka berani berbuat.
begulat dengan peluh dan lelah,
memberi harapan pada lilin-lilin kecil yang mulai redup.
lilin-lilin yang penuh kegigihan untuk tetap menyala,
walaupun sering hampir padam ditiup angin kehidupan.

Terima kasih telah memberi mereka kesempatan,
untuk memperkenalkan kehidupan yang belum pernah kalian rasakan,
untuk mau merasakan sedikit dari apa yang kalian anggap tidak mungkin.
meluangkan sedikit waktu untuk lepas dari kepenatan realita hidup kalian.
Walau kehidupan nanti akan mengkhianati mimpi kalian,
ingatlah akan mereka, bahwa kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan kalian.